Sajian Ramadhan 7 : Puasa dan Do’a

Oleh: Aswan Nasution

Agama285 Dilihat
Banner IDwebhost

“Allah SWT sangat murka kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya,” [HR Ibnu Majah].

DO’A merupakan satu permohonan dan pujian dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah kedudukannya kepada Rabb Yang Mahatinggi. Dalam satu riwayat dikemukakan, “Allah SWT sangat murka kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya,” [HR. Ibnu Majah].

Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah adalah orang yang takabur. Padahal, ia memiliki banyak kelemahan dan berbagai kebutuhan yang tidak mungkin bisa dipenuhinya sendiri, melainkan berharap datangnya pertolongan Allah SWT.

Oleh karena itu, merupakan keinginan setiap hamba terkabulnya segala permohonannya setiap kali berdoa. Akan tetapi tidak setiap doa akan Allah terima, karena ada syarat-syarat tertentu baik anjuran yang harus dipenuhi maupun larangan yang harus dijauhi ketika berdoa. Dan diantara syarat terkabulnya doa adalah orang yang berdoa itu bersih dari konsumsi berbagai barang haram.

Salah satu hikmah puasa adalah kebersihan perut dari konsumsi makanan dan minuman yang haram. Ini karena tidak akan berarti bila seorang berpuasa, namun mengkonsumsi makanan yang haram atau mengambil hak orang lain saat berbuka atau bersahur.

Jangankan yang haram atau hak orang lain, barang yang halal dan sah menjadi milikinya pun tidak sebebas itu dalam mengkonsumsinya sepanjang ia berpuasa Ramadhan ini. Ada waktu ia menghindari semua yang halal dan sah tersebut, namun ada waktu lain yang melarangnya mengkonsumsinya.

Dengan kondisi seperti ini, amat pantas jika Rasulullah Saw, menyebut orang yang berpuasa [shaum] merupakan salah satu dari tiga golongan yang tidak akan ditolak doanya. Sabda Rasul, “Ada tiga golongan yanb tidak akan ditolak doanya. Pemimpin yang adil, orang yang shaum hingga ia berbuka dan orang yang dizalimi … ” HR. At-Tirmidzi].

Khusus terkait dengan orang yang berpuasa, Rasulullah mengingatkan adanya satu waktu yang tak tertolak segala doa dan permintaan seorang hamba kepada Sang Khalik. Waktu itu adalah detik-detik saat berbuka tiba.

Nabi SAW pernah bersabda, “Bagi orang yang berpuasa [shaum] ketika akan berbuka, ada satu waktu yang apabila ia berdoa pasti doanya dikabulkan.” [HR Abu Dawud].

Oleh karena itu sudah selayaknya kita berhati-hati jangan sampai secara sengaja ataupun tidak, kita mengkonsumsi barang-barang haram yang berakibat doa kita akan terhalang. Dengan tidak mengkonsumsi barang haram semoaga doa kita selalu terkabul terlebih di bulan suci ini yang memberi kemudahan dan fasilitas bagi kita untuk berdoa dengan sebaik-baiknya.

Selamat menjalankan Ibadah puasa. “Hidangan dari langit telah tersedia. Lupakan sejenak santapan duniawi,” Wallahu a’lam bishshawab.

banner 336x280
Baca Juga:  Sajian Ramadhan 8 : Getaran Cinta Membingkai Puasa