Sajian Ramadhan 15 : Ramadhan Bulan Tarbiyah

Oleh : Aswan Nasution

Agama260 Dilihat
Banner IDwebhost

ALLAH SWT, mewajibkan kepada orang-orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Puasa di bulan Ramdhan, selain mengandung nilai ibadah mahdoh, terkandung pula nilai tarbiyah syakhsiyah [pendidikan pribadi]. Dari sekian tarbiyah itu diantaranya adalah:

Pertama, Ramadhan Membentuk Jiwa Yang Sabar

Puasa adalah ibadah yang mulia, lebih mulia dari yang lain-lain, karena di dalamnya ada suatu sifat yang sangat tinggi, yakni sifat meninggal makan, minum dan syahwat [berhubungan suami istri] di siang hari. Ini dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketaatan. Rasulullah SAW, pernah bersabda, puasa itu separuh dari sabar, sabar itu separuh dari iman. Maka puasa itu seperempat agama. “Puasa itu separuh sabar.” [HR. Ibnu Majah].

Kedua, Puasa Dapat Membentuk Jiwa Yang Jujur

Ibadah puasa yang didasari dengan imanan wahtisaban, yakni iman yang hanya mengharap ridha Allah SWT, semata dapat membentuk sifat muroqabah, yakni satu sifat yang merasa senantiasa dilihat dan diawasi oleh Allah SWT, tentang segala amal dan perbuatannya.

Ibadah puasa juga disebut ibadah sir [rahasia] karena hanya dirinya dan Allah saja yang tahu bahwa ia berpuasa, hingga ia tidak berbuat hal-hal yang bisa membatalkan puasa meskipun tidak dilihat oleh orang lain. Allah akan memberikan balasan tersendiri kepada orang-orang yang berpuasa. Rasulullah SAW, bersabda dalam hadits Qudsi: “Tiap-tiap amal anak Adam untuknya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberi pahala padanya.” [HR. Bukhari].

Ketiga, Puasa Ramadhan Membentuk Kepekaan Sosial

Perut yang selalu kenyang akan membawa kepada kelalaian, kelengahan, kesombongan yang akibatnya membutakan mata hati kepada Allah. Tetapi lapar dan haus menyadarkan diri dari kelalaian dan kelengahan serta menginsafkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Sajian Ramadhan 29: Menyambut Hari Raya Idul Fitri

Dengan berpuasa terasa dengan kesakitan menahan rasa lapar dan kepedihan menahan rasa haus-penderitaan yang senantiasa dialami oleh para fakir dan miskin. Karena kepekaannya terhadap orang miskin, maka orang yang berpuasa akan tergerak hatinya untuk memberikan bantuan-bantuan kepada hamba-hamba Allah yang memerlukan bantuan.

Keempat, Puasa Ramadhan Membentuk Kepribadian Taqwa

Tujuan utama perintah puasa di bulan Ramadhan adalah agar orang-orang yang beriman menjadi taqwa, sebagaimana firman Allah SWT, di dalam surat Al-Baqarah, ayat 183; “La’alakum tataqun.” [agar kamu bertaqwa].

Taqwa yang dimaksud adalah taqwa yang dapat mencegah diri dari azab Allah dengan berbuat amal saleh dan takut kepada-Nya,  baik dikala terang maupun sepi. Karena begitu pentingnya sifat taqwa, hingga para sahabat dan salafus saleh mempunyai perhatian besar terhadap taqwa. Sebab itu, mereka  terus mencari untuk mendapatkannya. Mereka tidak segan-segan untuk saling bertanya tentang hakikat ketaqwaan antara satu dan lainnya.

Dari sekian banyak hikmah Ramadhan yang dapat kita raih, maka akan makin menyadarkan kita bahwa pada bulan Ramadhan Allah memberikan kesempatankan kepada hamba-hamba-Nya uhtuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan sekaligus untuk bersosialisasi dengan orang-orang yang berada disekeliling kita.

Mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan pelbagai kegiatan ibadah untuk mencapai ridha-Nya. Selain shalat wajib, dipergiat pula melaksanakan shalat sunnah, membaca Al-Qur’an seraya melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian perbanyak sedekah, beinfaq, bersilaturahmi, dan perbuatan ibadah lainnya. Waallahu a’lam bish-showab.

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. “Hidangan langit Telah Tersedia. Lupakan Sejenak Santapan Duniawi.”

banner 336x280