HASRAT kepada spritual adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat Islam dimana pun juga. Selama bulan Ramadhan, umat Islam menapaki jalan-jalan sptitual yang penuh rahasia. Ketika menapaki jalan Ketuhanan ini jiwa manusia memiliki kesempatan untuk diselamatkan… diselamatkan dari kondisi diperbudak oleh keduniaan dan beralih menuju kehidupan spritual.
Setiap manusia hakikatnya sedang menapaki sebuah jalan kehidupan. Ketika berjuta-juta orang mengarungi jalan ini, di antara mereka ada yang akhirnya mencapai tujuan, ada di antara mereka yang mendekati tujan ada juga yang menyimpang sama sekali.
Selama bulan Ramadhan seorang Muslim dapat memperoleh ridha Allah yang pada gilirannya akan membantunya untuk mengecap hakikat keimanan dan mendapatkan makna dari hakikat eksistensi ruhaniyahnya. Untuk mendapatkan anugerah tersebut manusia harus bekerja keras memanfaatkan bulan Rajab dan Sya’ban untuk melakukan ibadah, melaksanakan kegiatan moral dan membersihkan niat dalam setiap amal perbuatan.
Bagi setiap orang yang berkeinginan memperoleh kekekalan, setiap detik dari waktu adalah sangat berharga. Bulan Ramadhan memberikan momentum untuk mencapai kekelan tersebut. Momentum ini akan membawa manusia kepada rahmat yang tak terbatas dan kebahagiaan yang tiada akhirnya.
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, yang menjadi sumber keindahan bagi umat manusia baik untuk di dunia maupun akhirat, pada malam yang dinamakan “Lailatul Qadr”. Ibadah apa pun yang dilakukan dalam malam ini akan seribu kali lebih baik daripada ibadah yang dilakukan pada malam-malam lainnya. Bulan ini memang bulan yang paling berkilauan dibanding hari-hari lain sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW “Pintu surga dibuka lebar umat manusia, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu”.[HR. Bukhari-Muslim].
Ramadhan adalah bulan yang diberkati, bulan untuk berjuang demi akhirat dan bulan untuk mencari keridhaan Allah. Setiap tahapan Ramadhan memiliki kebajikan bagi seorang Muslim. Puasa, Ibadah, shalat tarawih, doa, berbuka, makan sahur, sadaqah, zakat fitrah ….akan memberikan kepada orang yang melakukannya berkah dan karunia-Nya.
Puasa memberikan kekuatan pada jiwa manusia. Orang yang memperoleh kekuatan ini melalui puasa memiliki kesempatan untuk memberikan rasa kasih sayang kepada sesama manusia yang kekurangan makanan. Dengan pengetahuan itu, orang dapat berempati terhadap apa yang dirasakan oleh orang-orajg tersebut, memahami perjuangannya dan merasakan dorongan untuk mengatasi prnderitaan mereka.
Puasa mengajarkan orang yang belum pernah lapar dan haus, bagaimana rasanya penderitaan itu. Selain itu, puasa tidak hanya meningkatkan spritualitas seorang Muslim, tapi juga dapat meningkatkan kesehatan fisiknya, mengingatkan kita akan kekuasaan Allah SWT.
Puasa mengutamakan kedermawanan juga merupakan ibadah yang menekankan perlunya kehidupan sosial, ia merupakan pembersih hasrat jasmani, memperbaiki struktur penampilan. Ia meningkatkan kekuatan cinta dan kasih sayang, melembutkan hati dan menyegarkan pengaruh kebiasaan baik, meningkatkan kesehatan juga mengajarkan bagaiamana bersabar dan ingat akan hari esok.
Setiap Muslim mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya, berkah yang tak terhingga, dan beribadah untuk kehidupan akhiratnya kelak. Seorang Muslim pun dapat meraih tingkat “derajat yang tinggi dalam ilmu pengetahuan”, “derajat yang tinggi akan menyaksikan”, dan “keimanan yang tak tergoyahkan”. Akhir kata, waktu sedetikpun apabila diniatkan untuk beribadah dengan ikhkas, merenungkan ke-Esaan Allah SWT, dan berusaha selalu berada di jalan Islam selama bulan Ramadhan dapat membuat seorang Muslim memperoleh surga yang abadi kelak.
Wallahu a’lam bish-showab.
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. “Hidangan langit Telah Tersedia, Lupakan Sejenak Santapan Duniawi”.
Refrensi: Ramadhan Bulan Penuh Berkah, Gramedia, 2006