Dokter Spesialis Anak: Keterlambatan Bicara Pada Anak-Anak Semakin Hari Semakin Meningkat, berikut cara atasinya

Kesehatan445 Dilihat
Banner IDwebhost

Mataram, BERBAGI News  – Dokter Spesialias Anak, dr. Nurhandini Eka Dewi. Sp.A.,MPH menyatakan dari data yang ada angka keterlambatan bicara pada anak-anak semakin hari semakin meningkat.

“Salah satu penyebabnya, anak anak terlalu dini dan terlalu lama diberi mainan gadget,” katanya saat gelaran Pojok Musik dan Literasi ke 7 yang digelar Karang Taruna Kecamatan Selaparang di area Islamic Center Mataram, Kamis malam 24 Juli 2025.

Dengan pemberian gadget ketika anak sedang tumbuh kembang (balita) akan menghambat syaraf motoriknya untuk berkembang sehingga terjadi keterlambatan dalam bicara.

Baca Juga:  Intip 13 Kebiasaan Pagi yang Bermanfaat untuk Menurunkan Berat Badan

“Gadget membuat anak anak yang sedang tumbuh kembang berkomunikasi satu arah sehingga mengakibatkan terjadinya keterlambatan anak-anak bicara,” katanya .

Alumni Universitas Gadjah Mada yang juga ketua Kagama NTB ini mengingatkan, kasus keterlambatan bicara pada anak-anak bukan hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta tapi juga sudah terjadi di NTB.

Jika sudah terjadi keterlambatan bicara pada anak-anak maka, kata dr Eka  harus dilakukan terapi wicara.  “Ini perlu waktu,” katanya.

Baca Juga:  Video Detik Detik Massa Jemput Paksa Pasien Positif Corona Di RSUD Kota Mataram

Ditempat yang sama, Ketua  Kagama  pusat, Ganjar Pranowo menilai gadget memiliki sisi positif dan negatif. Namun,  keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter seorang anak.

“Keluarga punya peran penting dalam membentuk karakter anak selain bisa memasukkan nilai-nilai agama dan budaya juga bisa memberi arah pada kehidupan seorang anak,” katanya.

Ganjar tak menampik, di era saat ini orang akan sulit untuk lepas dari gadget Tapi harus dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga.

Baca Juga:  Masuk Kategori Daerah Transmisi Lokal, Kepala Dinas Kesehatan Keluarkan Imbauan

Misal, ketika sedang di ruang tamu bersama keluarga, usahakan tidak ada yang pegang gadget . “Disitu bisa dibangun komunikasi antara anak, orang tua dan anggota keluarga lainnya,” katanya.

Mengenai peran pemerintah, Ganjar Pranowo menilai tidak terlalu signifikan dalam pembentukan karakter anak-anak karena sifatnya hanya mengingatkan.

“Tetap, keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak di masa depan,” katanya.*

banner 336x280