BERBAGI News – Isu tentang libur sekolah selama satu bulan penuh di saat Ramadan santer dibicarakan.
Wacana libur Ramadan yang disebut oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syafi’ langsung direspon oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Dalam keterangannya saat menemui awak media di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 30 Desember 2024, Nasaruddin Umar mengungkapkan kalau wacana libur ramadan memang dibahas dalam rapat.
Menurutnya, alasan siswa sekolah ini libur saat puasa untuk membuat ibadah lebih berkualias selama bulan Ramadan.
“Ramadan itu adalah konsentrasi bagi umat Islam dan yang non muslim mari saling menghargai,” ujarnya.
“Ramadan kali ini kita proses akan jadi ramadan yang berkualitas, bagaimana membikin Ramadan berkualitas? Ya mulai dari anak kecil sampai dewasa itu kita berikan respektif terhadap bulan Ramadan itu,” imbuhnya.
Mendikdasmen klarifikasi bukan libur, melainkan pembelajaran Ramadan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyatakan kalau tidak ada libur Ramadan, melainkan pembelajaran Ramadan.
Abdul Mu’ti saat menemui media di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 17 Januari 2025 lalu mengungkapkan kalau konsep tentang pembelajaran Ramadan telah selesai dirapatkan.
“Karena ada yang nulis libur Ramadan, bahasanya pembelajaran di bulan Ramadan,” ujarnya.
“Jadi kuncinya bukan libur Ramadan, tapi pembelajaran di bulan Ramadan, ya” tambahnya.
Draft untuk Pembelajaran Ramadan siap ditandatangani
Sebelumnya, Nasaruddin Umar mengatakan pada awak media jika pengumuman tentang pembelajaran Ramadan ini akan dilakukan pada hari Senin, 20 Januari 2025.
“Paling lambat hari Senin akan kita umumkan,” kata Nasaruddin Umar pada Jumat, 17 Januari 2025 di kawasan Ancol.
Kementerian yang terlibat dalam keputusan tentang pembelajaran Ramadan ini adalah Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Dalam Negeri, dan Kantor Staf Kepresidenan.
“Draftnya sudah selesai dan disepakati oleh Menteri Dalam Negeri juga oleh Menteri Agama, dan juga kami,” kata Abdul Mu’ti di Kantor Kemendikdasmen pada Senin, 20 Januari 2025.
Ia mengungkapkan kalau draft tersebut bisa ditandatangani oleh 3 menteri yang berkaitan agar Surat Edaran (SE) bisa diumumkan ke masyarakat.
“Hari ini saya akan tanda tangan,” ucapnya.
“Mudah-mudahan nanti Pak Menteri Dalam Negeri bisa tanda tangan hari ini dan juga Pak Menteri Agama pada hari ini,” imbuhnya.
“Kalau sudah tanda tangan bertiga, mudah-mudahan bisa segera kita umumkan kepada masyarakat,” tambahnya.
Pembelajaran Ramadan juga mengatur tentang siswa non-Muslim
Dalam SE nanti juga memberikan aturan tentang pembelajaran bagi siswa non-Muslim selama Ramadan.
Namun untuk info detailnya, ia enggan memberi tahu lebih lanjut dan menunggu benar-benar dirilis oleh pemerintah.
“Kegiatan apa yang mereka lakukan selama Ramadan itu di dalam surat edaran juga ada,” ucapnya.
“Isinya bagaimana? Tunggu sampai betul-betul terbit,” imbuhnya.
3 opsi pertimbangan pembelajaran Ramadan
Abdul Mu’ti sebelumnya menyatakan kalau tengah mempertimbangkan tiga opsi pengaturan libur saat Ramadan.
Opsi pertama adalah libur sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadan.
Namun tak hanya libur, opsi ini juga akan membuat para siswa memiliki kegiatan keagamaan.
Opsi kedua sama seperti tahun sebelumnya, yaitu libur saat di awal dan akhir Ramadan menjelang Idul Fitri.
Sedangkan opsi ketiga adalah kegiatan sekolah seperti hari biasa dengan libur sekolah sesuai dengan kalender, sperti libur mingguan atau Hari Libur Nasional. ***