“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.”
TIDAK terasa bagi kita, bulan yang penuh berkah, pengampunan [maghfirah] dan rahmat dari Allah SWT. Bulan Ramadhan merupakan bulan dambaan bagi seorang mukmin, bagi mereka yang ingin mendekatkan diri [taqarrub] kepada Allah SWT, dengan melakukan amalan-amalan yang dicohtohkan Rasulullah SAW.
Marhaban Ya Ramadhan, marhaban syahru shiam, itulah ungkapan yang selalu diucapkan sebagai rasa gembira dan senang hati, dengan kedatangan bulan mubarak. Karena bulan Ramadhan merupakan penghulu dari segala bulan. Dan di dalamnya Allah banyak memberikan kelebihan dan keistimewaan bagi umat Muhammad SAW.
Menyambut Tamu Agung
Jika tamu yang datang adalah tamu agung yang dikaruniakan oleh Allah bagi kita, dan tamu itu mendatangkan kebaikan dan berkah, apa kira-kira persiapan yang kita lakukan untuk menyambutnya?
Mahaban Ya Ramadhan. Tamu itu adalah Ramadhan. Ramadhan adalah tamu agung. Tamu yang akan membawa banyak manfaat bagi kita. Bahkan Rasulullah bersabda, “Seàndainya setiap hamba mengetahui apa yang ada dalam bulan Ramadhan, maka umatku akan berharap seandainya setahun itu bulan Ramadhan.” [HR. Ibnu Khuzaimah].
Inilah Ramadhan, Syahrush Shiyam, bulan dimana orang-orang beriman diwajibkan berpuasa. Puasa dari segala nafsu yang selama sebelas bulan diumbar tanpa batas. Puasa dari segala keinginan-keinginan yang melebihi standar kebutuhan. Puasa makanan-makanan yang menggemukkan perut, namun menguruskan hati. Dan sabda Rasul membangunkan cita-cita kesucian diri, “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala [kepada Allah], maka akan diampuni dosanya yang telah lalu”.
Inilah Ramadhan, Syahrur Rahmah, bulan di mana Allah lebih banyak melimpahkan rahmat-Nya. Beruntunglah kita masih diberi kesempatan menikamati indahnya Ramadhan.
Inilah Ramadhan, Syahrun Najah, bulan dibebaskannya manusia dari azab api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “Tiada seorang hamba pun yang berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan dengan puasa satu hari itu Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan,” [HR. Al Bukhari dan Muslim].
Inilah Ramadhan Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Qur’an. Al Qur’an adalah petunjuk agung yang berperan mengarahkan manusia agar tidak membelok ke jalan sesat dan menuntunnya meniti jalan keselamatan. Al Qur’an juga merupakan pedoman hidup agar manusia mengenal yang hak dan yang batil.
Inilah Ramadhan, bulan dimana Allah membuka pintu surga, menutup pintu neraka, dan memborgol syaitan agar hamba-hamba-Nya bisa meningkatkan kadar pengabdian kepada-Nya.
Maka sambutlah Ramadhan ini dengan kebahagiaan. Ucapkan tahmid dan syukuri usia. Bukankah selama setahun yang lalu ada saudara-saudara kita yang telah dipanggil oleh Allah mendahului kita?
Marhaban Ya Ramadhan. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah SAW, selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang bulan Ramadhan, ” Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu- pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” [HR. Ahmad].
Semoga Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan yang mampu membentuk jiwa kita menjadi jiwa yang takwa. Semoga kita disucikan oleh Allah dari segala dosa sehingga ketika menyambut Idul Fitri, kita benar-benar berjiwa pemenang.
Jiwa yang telah sukses mengalahkan nafsu yang bersarang dalam diri. Sebab, bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir kita. Jangan sampai kita menjadi orang yang celaka karena telah menyia-nyiakan Ramadhan terakhir kita. Wallahu a’lam bishshawab.
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1446H. “Hidangan Langit Telah Tersedia, Lupakan Sejenak Santapan Duniawi”.