BERBAGI News – Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara yang lebih populer disebut atau disingkat dengan UISU, adalah sebuah Perguruan Tinggi Islam di Indonesia dan tertua di Pulau Sumatera. Kampus terletak di Jl. Sisingamangaraja-Teladan-Medan. Tercatat bahwa Yayasan UISU ini berdiri pada tanggal 01 Rabi’ul Akhir 1370H bertepatan tanggal 03 Januari 1951 M. Dengan demikian dimana keluarga besar UISU sekarang ini sedang berbahagia karena telah dapat melaksanakan miladnya Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara [UISU] Medan ini ke 74. [03 Januari 1951-03 Januari 2025].
Mengutip ungkapan seorang pendiri UISU yakni [alm] H. Sabaruddin Ahmad, ” dalam buku Batu Demi Batu Di Bawah Panas Yang Terik Kami Dirikan UISU menyebutkan: “Bertolak dari prinsip kita sebagai ummat Islam yang selalu menghargai sejarah dan perjuangan bangsa dalam menegakkan dan membela Islam dengan tulus Ikhlas menyampaikan ucapan terima kasih yang seikhlas-ikhlasnya kepada Sdr. H. Bahrum Djamil, SH. yang telah sudi dan berhasil menukilkan kembali gerak juangnya bersama beberapa sahabatnya mendirikan suatu Perguruan Tinggi Islam di tengah-tengah gemuruhnya perjuangan ummat menghadapi tantangan kaum anti Tuhan yang bernaung di bawah panji-panji Komunis Indonesia pada masa ORLA itu.”
Selanjutnya, “H. Bahrum Djamil di dampingi empat orang sahabat secita-cita yakni: H. Adenan Benawi, SH. Hj. Sariani. AS. Drs. H. Sabaruddin Ahmad, dan Drs.H.Rivai A. Manaf Nasution. Yang hanya bermodalkan keyakinan dan keimanan kepada Allah Azz Wa Jalla, dengan rahmat dan ridha-Nya, telah berhasil merubah sejarah pendidikan Islam di bumi Pertiwi dengan mendirikan sebuah UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA di Kota Medan dengan: “BATU DEMI BATU DI BAWAH PANAS TERIK, KAMI DIRIKAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA”.
Lahirnya Universitas Islam Sumatera Utara [UISU] Medan ini, juga tidak terlepas dari do’a restu dan dukungan dari para tokoh nasional yaitu: Bapak Muhammad Natsir, Bapak Muhammad Roem, serta tokoh Sumatera Utara yakni Sultan Deli [Sultan Osman Al Sani Perkasa Alamsyah] dan Abdul Hakim Harahap [Gubernur Sumatera Utara].
Wijhah, Khittah dan Tujuan Yayasan UISU
Wijhah [Visi]
Visi Yayasan UISU adalah menjadi lembaga yang mampu mengentaskan umat dari kebodohan dan keterbelakangan melalui pendidikan, pengembangan ilmu dan dakwah Islamiyah yang memiliki komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah sebagai Rahmataj lil ‘Alamiin menuju Khairu Ummah [umat unggulan].
Khiththah [Misi]
Misi Yayasan UISU adalah menyeleggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dakwah Islamiyah yang mampu mengarahkan dan mengantarkan ummat memenuhi fithrahnya sebagai khairu ummah [ummat unggulan] yang dapat memerankan kepeloporan, kemajuan dan perubahan sosial ke arah masyarakat madani, sehingga tercipta negeri Indonesia yang indah dan penuh ampunan Tuhan [baldatun thaiyyibatun warabbun ghofur].
Tujuan
Tujuan Yayasan UISU adalah terselenggaranya pendidikan dan pengajaran, dalam rangka dakwah Islamiyah sebagai upaya melahirkan pemimpin ummat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia dan mampu membawa rahmat bagi seluruh umat manusia [rahmatan lil’alamiin].
Pesan dan Harapan Besar Pendiri UISU
Para Pendiri dan Pejuang UISU terdahulu telah tiada, mereka telah tersimpan diperut sejarah, mereka meninggalkan amanah dan jihad cita-cita kepada para penerus, tentu menaruh harapan besar dan pesan sang pendirinya dalam rangka Milad UISU ke 74 [03 Januari 1951-03 Januari 2025, hendaknya menjadi sprit bagi warga UISU dalam mengembalikan kejayaan dan memajukan UISU. Harapan dan pesan para pendiri UISU tersebut telah tertuang dalam ungkapannya yakni: “Melepas Kelopak yang Terkulai, Menyambut Mayang yang Mengurai”. Ungkapan ini menyiratkan makna yang sangat mendalam, antara lain dapat kita artikan UISU adalah lembaga Pendidikan Tinggi yang akan menghasilkan/melepas sarjana muslim ke tengah-tengah masyarakat sesuai dengan khiththah [misi] UISU.
Ungkapan kedua adalah: “Batu demi Batu Di Bawah Terik Matahari UISU Kami Dirikan.” Betapa luhur dan ikhlasnya niat para pendiri membangun UISU, semata untuk mencerdaskan kehidupan beragama dan berbangsa. Niat suci dan karya yang monumental ini harus tetap dijaga eksistensinya agar tidak menyimpang dari wijhah [visi] dan khithah serta tujuan UISU.
Kita ummat Islam bersyukur dan bangga dengan berdirinya UISU saat ini telah dapat meningkat pesat dan berkembang maju di tengah-tengah persaingan ketat bersama Perguruan Tinggi lainnya. Tentu UISU dapat dirasakan banyak manfaatnya bagi ummat, khususnya bagi generasi muda Islam Indonesia dalam meneruskan perjuangan generasi sebelumnya, demi kejayaan Islam di tanah air kita ini. Hanya bangsa yang besar yang mampu menghargai jasa bangsanya. Bukankah peribahasa kita menegaskan: “HARIMAU MATI MENINGGALKAN BELANG, GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING, dan MANUSIA MATI MENINGGALKAN NAMA YANG HARUM”.
Selamat Milad ke-74 Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara [UISU] Medan. Semoga UISU sukses selalu dan tetap eksis, terus semakin dicintai dan diminati masyarakat luas, jayalah UISU Zaman Berzaman.
Penulis adalah Alumni Fak. Syariah UISU Medan 1983.