Spektakuler! Desa Kebon Ayu Menyala Bersama Poltekkes Mataram: Kader Hebat, Desa Sehat

Pendidikan262 Dilihat
Banner IDwebhost

Lombok Barat, Agustus 2025 – Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, mendadak jadi sorotan. Bukan karena pesta rakyat atau festival budaya, melainkan karena sebuah gerakan kesehatan spektakuler yang lahir dari sinergi antara Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram, pemerintah desa, puskesmas, dan masyarakat.

Dengan tajuk “Upaya Peningkatan Cakupan Akseptor MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) melalui Pelatihan dan Pendampingan Kader”, program ini menjelma menjadi langkah nyata menuju keluarga sehat, desa kuat, dan masa depan berkualitas.

Dipimpin oleh Fitra Arsy Nur Cory’ah, SST., M.Keb, bersama tim dosen tangguh Intan Gumilang Pratiwi, SST., M.Keb dan Syajaratuddur Faiqah, S.SiT., M.Kes, serta diperkuat empat mahasiswa kebidanan penuh energi – Ucie, Agis, Dila, Febi, dan Fatma. Kegiatan ini membuktikan bahwa akademisi dan masyarakat dapat berkolaborasi menghasilkan perubahan besar.

Program ini tidak hanya melatih kader memahami MKJP, tetapi juga menyentuh aspek penting peningkatan pelayanan KB. Dari sisi penggerak, dilakukan melalui KIE, promosi, advokasi, dan partisipasi masyarakat. Dari sisi pelayanan, ditekankan pada peningkatan mutu layanan, transfer pengetahuan, dan edukasi berkelanjutan.

Di sinilah peran kader posyandu menjadi garda terdepan—mereka bukan sekadar penyampai informasi, melainkan penggerak perubahan. Hasilnya, kader kini lebih percaya diri, terampil dalam konseling, mampu menekan angka unmet need, meningkatkan cakupan MKJP, sekaligus mencegah lahirnya bayi stunting. Sebuah langkah kecil di desa, namun berdampak besar bagi generasi bangsa. “Setiap langkah kecil adalah awal dari perubahan besar,” tutur salah satu dosen pengabdi saat mengenang perjalanan ini.

Dan benar saja, sejak awal, program ini dirangkai dengan penuh kesungguhan.

30 Mei 2025 – Start!. Tim pengabdi bergerak cepat mengurus izin ke Puskesmas Gerung dan Desa Kebon Ayu.

Baca Juga:  Ujian Sekolah, SDN 1 Gunungsari Antar Soal Kerumah Para Siswa

“Langkah ini sederhana, tapi menjadi pintu emas yang membuka ruang kolaborasi,” ujar Bu Fitra, dengan senyum penuh optimisme.

19 Juni 2025 – Konsolidasi Visi. Hari itu, seluruh narasumber dan pemangku kepentingan duduk bersama. Visi disatukan, semangat diperteguh.

“Kami ingin memastikan setiap detik pelatihan nantinya benar-benar bermakna,” tambah Bu Intan.

26 Juni 2025 – The Grand Event! Aula Desa Kebon Ayu penuh sesak dengan wajah-wajah antusias.

Kepala Desa, Bapak Jumarsa, membuka acara dengan penuh keyakinan, disusul sambutan inspiratif dari Kepala Puskesmas Gerung, Ibu Zulhana, SKM., MM. Bidan Ni Nyoman Sri Sukarthi, S.Keb., Bd, bersama para dosen, menghadirkan materi yang membangkitkan wawasan. Diskusi hangat, simulasi nyata, hingga studi kasus menantang menjadikan suasana pelatihan begitu hidup.

“Energi kader luar biasa, seolah setiap kata menjadi bahan bakar semangat mereka,” kesan Bu Faiqah.

17 Juli 2025 – Action on the Field! Inilah momen pembuktian. Kader langsung turun ke posyandu, memberikan konseling MKJP kepada Pasangan Usia Subur (PUS). Berbekal modul, leaflet, dan lembar balik, mereka tampil percaya diri.

“Melihat mereka berbicara mantap di depan warga, hati kami benar-benar bangga,” ucap salah satu mahasiswa pengabdi dengan mata berbinar.

1 Agustus 2025 – The Final Round! Monitoring dan evaluasi menjadi panggung perayaan. Kader terbaik dipilih, bukan semata karena catatannya rapi, tetapi karena dedikasinya nyata dalam meningkatkan akseptor MKJP di Kebon Ayu.

“Ini bukan akhir, melainkan awal sebuah gerakan panjang menuju desa yang lebih sehat,” tutup Bu Fitra dengan penuh haru.

Kader benar-benar all out. aktif bertanya, berani berdiskusi, bahkan berebut kesempatan untuk praktik simulasi konseling. Semangat itu berbuah hasil nyata: Pengetahuan kader yang awalnya berada di kategori cukup, melonjak ke kategori baik setelah pendampingan.

Baca Juga:  Dukung Eco School Lentera Intergeneration di Lombok Timur, PLN Hadirkan Listrik untuk Rakyat

Keterampilan kader yang semula “perlu bimbingan” saat post-test, naik kelas menjadi terampil dalam konseling MKJP kepada Wanita Usia Subur (WUS). Kini, kader bukan lagi hanya relawan kesehatan, melainkan agen perubahan yang percaya diri berdiri di garis depan, menyuarakan kesehatan reproduksi dan mendampingi masyarakat dalam membuat keputusan terbaik untuk keluarganya.

Gerakan ini sesungguhnya bukan hanya tentang pelatihan, konseling, atau angka statistik. Ia adalah tentang harapan—harapan yang lahir dari ruang aula desa, tumbuh di posyandu, dan kini menyebar ke setiap rumah di Kebon Ayu.

Dengan keterampilan yang semakin terasah, para kader siap menjangkau Pasangan Usia Subur yang masih ragu, mendampingi mereka dengan penuh empati, dan menghadirkan keputusan terbaik demi masa depan keluarga.

Kader Hebat, Desa Sehat” bukan sekadar slogan, melainkan nyata hidup dalam semangat para kader. Mereka bukan lagi hanya pendamping bidan, melainkan pelita yang menyinari jalan masyarakat menuju keluarga sehat, menekan laju pertumbuhan penduduk, sekaligus mencegah stunting yang mengancam generasi bangsa.

Dari sebuah desa kecil bernama Kebon Ayu, lahir sebuah gerakan besar. Gerakan yang membuktikan bahwa perubahan tidak harus dimulai dari kota besar atau gedung megah, melainkan dari hati-hati yang tulus dan tangan-tangan yang bekerja tanpa lelah. Dari Kebon Ayu, semangat ini mengalir ke Lombok Barat, dan dari Lombok Barat, akan bergema untuk Indonesia.

Inilah bukti bahwa ketika akademisi, tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat bersatu dalam satu visi, desa kecil pun bisa menyalakan cahaya besar bagi masa depan yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera. FANCY

banner 336x280