Mataram, BERBAGI News – Seorang guru honorer swasta asal Lombok Tengah tertangkap basah mencuri uang milik pengunjung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaku berinisial NS, perempuan asal Bima, nekat mencuri karena alasan ekonomi.
Kanitreskrim Polsek Sandubaya, Ipda Kadek Arya menjelaskan, peristiwa pencurian terjadi di area musholla RSUD NTB. Saat itu, NS datang ke rumah sakit dengan alasan menjenguk temannya yang sedang dirawat.
“Dia berkunjung untuk melihat temannya yang sakit, kemudian melintas di musala,” jelas Arya, Jumat (18/7/2025).
Saat berada di musala, NS melihat tas milik pengunjung lain tergeletak tanpa pengawasan. Niat jahat pun muncul dan ia langsung mengambil uang tunai sebesar Rp 2 juta dari dalam tas tersebut.
“Dia tidak ambil tasnya, hanya uang saja. Uang sebesar Rp 2 juta,” ungkap Arya.
Aksi NS terekam kamera pengawas (CCTV) rumah sakit. Pihak keamanan rumah sakit yang mengetahui kejadian itu langsung mengamankan NS dan menghubungi pihak kepolisian. Tak lama, petugas Polsek Sandubaya datang ke lokasi untuk membawa NS beserta korban.
Namun, kasus ini tidak dilanjutkan ke proses hukum. Korban memutuskan menyelesaikan secara kekeluargaan karena merasa iba melihat kondisi pelaku.
“Korban kasihan karena pelaku ini punya bayi usia dua tahun, juga ada anak lainnya. Dia juga baru saja mengalami kecelakaan, wajahnya masih luka,” kata Arya.
Dari hasil penyelidikan, NS ternyata sudah dua kali melakukan pencurian di tempat yang sama. Sebelumnya, ia mencuri uang sebesar Rp 1 juta, juga di area mushalla rumah sakit. Kedua korban telah menerima kembali uang mereka dan memilih untuk tidak melapor ke polisi.
“Iya, ada dua korban. Tapi semuanya sudah dikembalikan. NS sekarang hanya dikenai wajib lapor setiap Senin dan Kamis,” ujar Arya menambahkan.
Aksi ini menambah sorotan terhadap kondisi ekonomi para guru honorer, khususnya di daerah, yang kerap harus bertahan hidup dengan gaji yang sangat minim.***