Silaturahim! Ini Pesan dan harapan PB Al Washliyah Pusat untuk NTB

Nusantara116 Dilihat
Banner IDwebhost

Mataram, BERBAGI News – Ketua Umum PB Al Washliyah Dr. KH. Masyhuril Khamis MM, melakukan kunjungan dan silaturrahmi ke Pengurus PW Al-Washliyah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa, 23 September 2025 bertempat di salah satu lesehan di Kota Mataram – NTB.

Kunjungan tersebut disambut hangat dan penuh keakraban serta kekeluargaan dari Prof. Dr. TGH. MS. Udin Sebagai Ketua PW Al Washliyah NTB didampingi Sekretaris PW. Al Washliyah NTB Dr. TGH. Bustami Saladin, MA. Sesepuh Buya Aswan Nasution, Drs. Lalu. M. Zaini Al Fansuri dan Abdullah Masrang, MH dan sejumlah pengurus lainnya.

Ketua PW Al-Washliyah NTB, Prof. Dr. TGH. MS. Udin mengungkapkan bahwa sebenarnya sejak lama dinantikan kehadiran Ketua Umum PB. Al-Washliyah, di Lombok Pulau Seribu Masjid.

“Alhamdulillah dengan adanya kunjungan silaturrahim ini, keluarga besar Al Washliyah NTB, dapat melepas rasa rindu itu bersama sang ketua umum PB Al Washliyah,” Ucapnya.

“Kami ucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Ketua Umum PB. Al Washliyah, dimana mengingat begitu padatnya jadwal kegiatan dan kesibukan dalam mengemban amanah keorganisasian dan keumatan ini,  namun beliau masih dapat menyempatkan diri bersilaturrahim dan juga melihat dari dekat perkembangan PW Al Washliyah NTB.” tambahnya.

Walaupun pertemuan dengan waktu yang singkat, dan padat, bersahaja dapat memanfaatkan waktu untuk berbincang-bincang dan berdiskusi serta mengemukakan gagasan-gagasan yang terkait dalam pengembangan dan kemajuan  organisasi Al-Washliyah kedepan di Wilayah Nusa Tenggara Barat.

Sementara, Ketua Umum PB Al Washliyah, Dr. KH. Mayhuril Khamis berkesempatan memberikan pencerahan dan wejangannya, ia mengungkapkan tentang sejarah singkat  keberadaan Al Washliyah serta hubungannya  dengan organisasi Islam lainnya di Indonesia.

Baca Juga:  Mengenal Sosok yang Tak Terkenal ?

“Al Washliyah lahir di Medan (1930) Muhammadiyah, Yogyakarta, (1912) Nadhlatul Ulama (NU)  Jawa Timur, (1926) Persatuan Islam (Persis), Bandung (1923 ) Tarbiyah Islamiyah/Perti lahir di Padang (1928) Al-Ittihadiyah lahir di Medan  (1935)  Mathla’ul Anwar, Banten (1912) Nadhlatul Wathan (NW), Lombok, NTB (1953) dan organisasi Islam lainnya,  sesungguhnya pada dasarnya bahwa para ulama, tokoh dan pendiri dan organisasi Islam di Indonesia tersebut adalah mereka pernah belajar di perguruan yang sama dan kepada guru yang sama seperti kepada Syaihk An-Nawawi Al-Bantani, Syaikh. Minang Kabawy di Kota Makkah.” Papar Dr. Khamis.

Ia berharap, PW Al Washliyah NTB dapat berkolaborasi dan bersosialisasi kepada teman sejawat organisasi Islam yang ada di Nusa Tenggara Barat ini. Dan juga menekankan kepada  pengurus PW Al Washliyah  NTB, agar bisa mendapatkan legalitas formal atas keberadaan Al Washliyah di NTB hendaknya segera  mengadakan audensi kepada Kesbangpoldagri NTB menyampaikan AD/ART yang dilengkapi SK Pengurus PW Al Washliyah NTB dan kepada instansi terkait.

Selain itu, Dr. Khamis menambahkan hendaknya mengadakan pertemuan rutin sembari menghidupkan majelis ta’lim yang dimulai dari intern pengurus bisa juga dari rumah ke rumah, selain menyampaikan dakwah ke masyarakat yang lebih luas.

Lebih jauh Dr. Khamis mendorong PW Al Washliyah untuk membangun Perguruan Tinggi Al Washliyah di NTB, karena potensi NTB sangat strategis dan berpeluang besar untuk pengembangan  pendidikan berkemajuan di masa depan.

“Hiduplah Al Washliyah dari Zaman Berzaman”

banner 336x280