Tuntutan Zaman yang Harus dipenuhi

"Dan katakanlah: "Berkaryalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat karyamu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. at-Taubah: 105).

Religi181 Dilihat
Banner IDwebhost

KINI kita berada di era keterbukaan informasi. Kita benar-benar dihadapkan kepada banyak hal baru yang terus bermunculan setiap hari setiap saat. Di sisi lain, semakin maju zaman, akan semakin bertambah pula tuntutan diri untuk menyesuaikan dengan kehidupan yang baru.

Dan akhirnya semakin banyak pula masalah-masalah bermunculan, yang perlu penjelasan dan penyelesaian secara cepat dan khusus.

Maka muncul penemuan baru, pengetahuan atau ilmu baru, teknik-teknik baru, dan model-model baru di segala bidang, termasuk dalam keilmuan agama.

Pengembangan ilmu apa pun, dalam Islam, tujuannya adalah menemukan subtansi kebenaran risalah Islamiah, yang berguna bagi kehidupan umat masa kini dan masa mendatang.

Demikian pula seiring dengan majunya peradaban dan terus berkembangnya kehidupan, maka semakin terbuka pemikiran manusia untuk menciptakan gagasan, ide, inovasi dan berbagai karya kreatifitas yang tak terbatas. Allah memerintahkan kepada Rasulullah Saw untuk berkarya:

“Dan katakanlah: “Berkaryalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat karyamu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. at-Taubah: 105).

Hadirnya Islam ke muka bumi dan turun di Jazirah Arab adalah sebuah tuntutan zaman. Islam hadir sebagai jawaban dan solusi kehidupan masyarakat dunia, pada zaman itu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.

Wahyu yang diterima oleh Rasulullah Saw dan hadits yang disampaikannya berlaku abadi sepanjang zaman, dimana saja, kapan saja, dan untuk siapa saja.

Selanjutnya wahyu Allah dan hadits Rasulullah Saw tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas dan sumber hukum dalam menentukan kebijakan.

Dan untuk itu Islam memberikan kebebasan kepada para mujtahid melakukan ijtihad guna menemukan hal-hal yang baru yang belum diatur secara khusus.

Baca Juga:  Kuburkan Takabur, Suburkan Tasyakkur

Apaupun yang ditemukan oleh para mujtahid dan orang-orang yang berkarya besar harus membawa kemashlahatan kepada umat, seperti misi kehadiran Islam ke muka bumi ini, yaitu:

  1. Menebarkan rahmat (kasih sayang) bagi semesta alam.
  2. Menyempurnakan akhlak manusia.
  3. Membebaskan manusia dari kehodohan dan kezaliman.
  4. Mengantarkan manusia sukses dan selamat.

Misi agama tersebut sesungguhnya merupakan keperluaan setiap insan. Setiap insan berharap rahmat Allah dan kasih sayang-Nya. Setiap insan ingin berlaku baik dan berbudi mulia, dihormati dan menghormati sesama. Setiap insan ingin menjadi pintar dan cerdas, berlaku adil dan diperlakukan dengan adil, tidak ingin bodoh dan dizalimi. Setiap insan ingin sukses dan selamat, di dunia indah dan di akhirat lebih indah.

Karena itu pula, maka beragama adalah sebuah keharusan bagi manusia. Dengan beragama berarti kita meyakini adanya kekuasaan Allah yang Maha Mutlak, dan kepada-Nya kita menyerahkan diri.

Sadarilah dan percayalah bahwa Allah yang menurunkan syariat agama. Dia berkehendak:

▪︎ Memudahkan urusan manusia.
▪︎ Menghilangkan beban manusia.
▪︎ Menyempurnakan nikmat manusia.
▪︎ Memuliakan kedudukan manusia.
▪︎ Melebihkan keistimewaan manusia.

Wallau a’lam bish showab.

Sumber: Saifudddin Aman, Bashirah, Ruhama, Banten, 2013.

banner 336x280