Bahaya Menyelewengkan Amanah

Religi95 Views

“Manakala sifat amanah telah rusak, maka rusaklah segala ikatan dan tata kehidupan yang ada dimasyarakat dan negara.” [Sayid Jamaluddin al-Afghani]

BERBAGI News – AMANAH merupakan urat nadi kehidupan masyarakat dan negara. Sayid Jamaluddin al-Afghani, pelopor kebangkitan Muslimin abad ke-20 berkata, “Manakala sifat amanah telah rusak, maka rusaklah segala ikatan dan tata kehidupan yang ada di masyarakat dan negara.”

Menurut sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda, “Mati terbunuh dalam perjuangan di jalan Allah menghapuskan dosa, kecuali dosa menyelewengkan amanah. Pada hari kiamat nanti seorang hamba [yang menyelewengkan amanah], walaupun ia syhahid di jalan Allah akan didatangi, ‘Tunaikan amanahmu!’

Ia menjawab, ‘Ya Tuhan, bagaimana mungkin, dunia telah lenyap?’ Maka terdengar jawaban. ‘Masukan dia ke neraka!’ akan disaksikannya kembali amanah yang pernah diterima di dunia.

Ia berupaya meraih amanah itu lalu dipikul di atas pundaknya. Pada saat itu ia merasa seakan dapat keluar dari neraka, namun yang dipikulnya itu jatuh, ia berusaha untuk meraihnya, namun tidak akan pernah berhasil.” [HR. Ahmad].

Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan dalam kehidupan kita sebagai khalifah Ilahi di bumi. Dalam Al Qur’an dan hadits terdapat perintah supaya menunaikan amanah dan larangan menyelewengkannya, baik amanah terhadap Allah SWT, amanah sesama manusia, maupun amanah terhadap diri sendiri.

Mengenai bahaya menyelewengkan amanah dinyatakan dalam Al Qur’an, “Barang siapa yang berkhianat, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatinya itu.” [QS. Ali Imran: 161].

Betapa seriusnya agama memandang masalah amanah ini terlihat dari riwayat ketika seorang penduduk Arab pegunungan datang bertanya kepada Rasulullah SAW. “Apakah yang paling berat dalam agama dan yang paling ringan?”

Rasulullah SAW memberi jawaban, “Yang paling ringan ialah mengucapkan dua kalimat syahadat, asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah. Sedangkan paling berat ialah amanah. Tidak sempurna agama seseorang yang tidak menjaga amanah, tidak diterima shalat dan zakatnya.” [HR. Al Bazar dari Ali bin Abi Thalib].

Syaikh Muhammad al-Gazali dalam bukunya Akhlaq Seorang Muslim mengatakan, menjaga amanah ialah menunaikan dengan hak-hak Allah SWT dan hak-hak manusia tanpa terpengaruh oleh perubahan keadaan, baik susah maupun senang.

Dalam ajaran Islam, setiap orang dituntut melaksanakan tugas yang diamanahkan dengan baik dan benar serta menunaikan hak-hak orang lain yang dipercayakan kepadanya.

“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya.” tegas Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang sangat terkenal. Wallahu a’lam bish showab.

Referensi: Dikutip dari berbagai sumber.

banner 336x280
Baca Juga:  Halal Bihalal, Berikut inisiatornya dan Maknanya