BERBAGI News – Pemilihan kepala daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini telah membuka lembaran baru dalam perjalanan provinsi yang dikenal akan potensi alam dan keragaman budayanya. Di bawah kepemimpinan baru, muncul harapan untuk membawa perubahan signifikan, terutama bagi generasi muda yang memegang peran sentral sebagai penggerak masa depan daerah.
Generasi muda NTB adalah potensi emas yang selama ini mungkin belum sepenuhnya diberdayakan. Mereka adalah kelompok yang dinamis, kreatif, dan penuh energi. Namun, untuk memastikan bahwa potensi ini dapat berkembang optimal, dibutuhkan kebijakan dan strategi yang berorientasi pada pembangunan kapasitas mereka. Pemimpin baru NTB memiliki tanggung jawab besar untuk menjadikan generasi muda sebagai prioritas dalam pembangunan daerah.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi generasi muda NTB adalah tingkat pengangguran yang cukup tinggi, terutama di kalangan lulusan perguruan tinggi. Selain itu, akses terhadap pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan masih menjadi persoalan di beberapa daerah, terutama di kawasan terpencil. Di sisi lain, meskipun NTB telah dikenal sebagai destinasi wisata dunia, keterlibatan generasi muda dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masih relatif minim.
Isu lain yang tak kalah penting adalah inklusi digital. Meski perkembangan teknologi internet terus meningkat, belum semua generasi muda di NTB memiliki akses yang sama terhadapteknologi dan informasi. Padahal, di era digital ini, keterampilan teknologi adalah modal utama untuk bersaing di dunia kerja maupun mengembangkan usaha mandiri.
Kepemimpinan yang baru di NTB memiliki peluang besar untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang. Pemerintah daerah harus mampu menghadirkan program-program inovatif yang menjawab kebutuhan generasi muda. Seperti Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan memastikan akses pendidikan yang merata di seluruh wilayah NTB.
Selain itu, perlu ada program pelatihan keterampilan berbasis kebutuhan pasar kerja, seperti pelatihan digital, kewirausahaan, dan keahlian teknik.
Yang kedua, adalah mendukung Ekonomi Kreatif dan Startup, sebagaimana Generasi muda NTB juga memiliki potensi besar dalam bidang seni, budaya, dan teknologi. Pemerintah daerah dapat menyediakan inkubator bisnis, akses permodalan, serta pelatihan bagi para pelaku usaha muda agar mereka dapat berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi lokal.
Yang ketiga, adalah meningkatkan Keterlibatan Pemuda dalam Pengambilan Keputusan, Pelibatan generasi muda dalam proses pengambilan kebijakan, peran generasi muda disini sangat penting. Maka Pemerintah perlu membuka ruang dialog, forum konsultasi, atau bahkan merekrut pemuda dalam tim-tim strategis untuk mendengar langsung aspirasi mereka.
Yang keempat, adalah membangun Infrastruktur Digital yang Merata, akses internet dan teknologi harus menjadi prioritas utama terutama di daerah pedesaan. Dengan infrastruktur digital yang memadai, generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka melalui pendidikan online, bisnis online, hingga kolaborasi global.
Namun, upaya pemerintah saja tidak cukup. Generasi muda NTB juga harus mengambil peran aktif dalam membangun masa depan mereka. Mereka harus menjadi agen perubahan, berani berinovasi, dan terus mengembangkan diri. Semangat kolaborasi antar pemuda juga menjadi kunci untuk menggalang kekuatan kokoh yang mampu mendorong perubahan nyata.
Era kepemimpinan baru NTB adalah peluang untuk memulai babak baru yang lebih cerah bagi generasi muda. Dengan visi yang jelas, program yang tepat sasaran, dan kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda, NTB dapat menjadi provinsi yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga menjadi pusat inspirasi bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
Kita semua memiliki peran dalam menggalang harapan ini. Saatnya NTB bersinar, dipimpin oleh semangat dan kontribusi generasi mudanya. ***
