“Dan selamatkan dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah, Allah amat keras siksa-Nya”. [QS.Al-Anfal: 25]
BERBAGI News – SEORANG Muslim hendaknya terdorong untuk berdakwah dan antusias dalam mengamalkannya, karena adanya perintah untuk berdakwah dan besar pahalanya yang dipersiapkan Allah SWT bagi para da’i.
Hadits Rasulullah SAW telah memerintahkan berdakwah, “Barang siapa diantara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Bila dia tidak mampu, maka ubahlah dengan lisannya. Dan bila dia tidak mampu juga, maka ubahlah dengan hatinya, dan [mengubah dengan hati] itu merupakan manifestasi keimanan yang paling lemah”. [HR. Muslim].
Seorang da’i hendaknya berani menyampaikan kebenaran meskipun pahit rasanya dan akibatnya. Ketimpangan sosial harus disuarakan, kezaliman, kenistaan harus segera diatasi dan ditanggulangi dengan profesional. Tidak ada satu gerakan yang mampu menyelamatkan kehancuran suatu bangsa atau negeri kecuali dengan gerakan dakwah, termasuk Indonesia ini.
Negara Indonesia saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Usaha untuk memulihkannya harus dilakukan secara totalitas dan komprehensif baik material maupun spritual. Negara ini tidak mungkin dapat hanya dipulihkan secara fisik melalui pembangunan yang bersifat material semata.
Banyak aspek rohani atau spritual yang telah hilang dari jiwa bangsa yang terkenal religius tersebut. Indonesia saat ini harus diakui sedang berada di tepi jurang kehancuran. Indikatornya antara lain kualitas hidup manusia [Human Development Index], peringkat korupsi, peringkat akses pornografi, narkoba, dan sebagainya.
Dakwah adalah tanggung jawab bersama segenap komponen umat. Jika dakwah diabaikan, maka resikonya akan menimpa semua orang termasuk orang yang baik sekalipun.
Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan selamatkan dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zalim diantara kamu. Dan ketahuilah, Allah amat besar siksa-Nya”. [QS. Al-Anfal [8]: 25]
Dakwah Islam bukan sekedar rangkaian kata yang diulang-ulang atau pidato agitatif [berapi-api] yang memukau. Juga bukan serentetan filsafat pemikiran yang menerawang, namun tidak pernah melahirkan suatu realita pun dalam kehidupan nyata.
Dakwah yang bersifat amaliah yang mewujudkan sosok gerakan keteladan. Keteladanan yang menjanjikan satu jaminan keperjayaan kepada umat manusia tentang apa yang didambakan jiwa dan apa yang dipandang oleh akal, rohani sebagai ketenteraman dan ketenangan batin. Keteladan yang dapat menghadirkan petunjuk dan nilai kebenaran serta kebaikan dalam realita kehidupan.
Dakwah adalah amal terbaik karena merupakan warisan para rasul, dan kita berada di barisan para rasul. Karenanya, mengasah kepekaan iman adalah hal terpenting agar peka pada keburukan yang ada di sekitar, sekecil apa pun itu.
Jika tidak ada kepekaan untuk menumpas kemungkaran sehingga merasa tidak berdaya dan menyerah atas kemungkaran yang terjadi, maka selesai sudahlah dakwah ini. Padahal Rasulullah SAW tak pernah menyerah sedikitpun dalam berdakwah.
Dakwah merupakan indikator hidup matinya seluruh agama, bahkah juga semua ide. Tak ada kebenaran [al-haq] atau kebaikan yang bisa berdiri dan berjalan sendiri, tanpa harus diperjuangkan dan didakwahkan. Itulah Sunnatullah.
Karena itu para Nabi, Rasul, dan Malaikat pun diutus dikerahkan-Nya untuk tujuan tersebut. Tidak ada yang mengira selama ini, bahwa hanya dengan dakwah ternyata banyak sekali potensi yang terabaikan selama ini dapat tergarap optimal. Dakwah menjadi kekuatan dahsyat yang menakjubkan dan mengagumkan dunia, bahkan tidak ada bandingnya.
Selamatkan Indonesia dengan dakwah. Berdakwah di berbagai bidang secara totalitas dan integratif adalah solusi yang tepat. Tidak harus mengubah posisi menjadi ustadz, tetaplah profesional di bidang masing-masing, akan tetapi bagaimana dalam posisi dan profesinya masing-masing bekerja jujur, siap menjadi teladan, dan menggapai ridha Allah SWT. []
Sumber: Sang Penyelamat Republik, Suriyanto, M.P.I.2017.