Sumbawa, BERBAGI News – Produksi rumput laut Sumbawa pernah menjadi komoditas laut yang menjadikan Sumbawa sebagai sentra Rumput Laut NTB. Namun saat ini terjadi penurunan produksi yang cukup signifikan, ada beberapa faktor yang menyebabkan salah satunya penyakit yang biasa menyerang rumput laut.
Menyikapi kondisi ini Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sumbawa melakukan kerjasama dengan Program Studi ilmu kelautan Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram). Dalam melaksanakan beberapa penelitian terkait dengan kualitas perairan laut dan penyakit rumput laut di sumbawa.
Dalam keterangan salah satu tim peneliti Unram, Baiq Hilda Astriana, M.Sc. menyebutkan bahwa penelitian terkait penyakit rumput laut ini menggunakan pendekatan biomolekuler DNA metabarcoding, untuk melihat struktur komunitas bakteri diperairan labuhan sangoro yang menjadi salah satu faktor potensial penyebab kerusakan pada rumput laut.
“Penelitian ini masih bagian penelitian pendahuluan yang menjadi langkah panjang untuk menemukan solusi guna meningkatan kembali produktivitas rumput laut labu sangoro khususnya dan Kabupaten Sumbawa serta Provinsi NTB umumnya,” jelas Baiq Hilda dilokasi Penelitian pada Sabtu (27/04/2024).
Selain itu Penelitian yang didanai Unram ini juga membantu pemerintah kabupaten Sumbawa dalam monitoring kualitas perairan laut sekitar teluk saleh yang menjadi cagar biosfer dunia yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
“Pada prinsipnya kami pemerintah kabupaten sumbawa berterimakasih, penelitian seperti ini sangat memudahkan kami dalam melakukan pemantuan terkait dengan kondisi lingkungan yang ada di sumbawa terkhusus pula berkaitan dengan kondisi rumput laut yang ada di perairan sumbawa” Ungkap Kadis LH Kabupaten Sumbawa, Ir. Syafruddin Nur di Sumbawa.
Lebih lanjut kata Syafruddin, dengan adanya penelitian ini mampu memberikan solusi berkaitan dengan persoalan rumput laut yang ada di kabupaten sumbawa, agar petani rumput lautpun mampu mendapatkan hasil yang maksimal.
Penelitian ini bukan hanya bentuk kerjasama yang telah dilakukan, ada beberapa penelitian lain serta kegiatan pengabdian yang juga dilakukan diantaranya monitoring sampah laut pantai wisata Saliperate serta penelitian kualitas perairan laut dari aspek fisika dan kimia perairan laut selatan Sumbawa. (nbd)