Jangan Khianati Amanat yang dipercayai

Oleh: Aswan Nasution

Religi111 Dilihat
Banner IDwebhost

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul [Muhammad] dan [juga] janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” [QS. Al Anfal: 27].

BERBAGI News – PERJALANAN Bangsa ini dan juga bangsa-bangsa lain memberikan pelajaran bahwa tidak ada satu pun yang abadi. Jabatan dan kekuasaan yang dimiliki seseorang selalu ada batasnya. Dan juga janganlah terlena dari segala apa yang kita miliki, sebab semua itu adalah cobaan dan amanat dari Allah SWT.

Orang yang sebelumnya dihormati dan dimuliakan dengan sangat cepat dapat menjadi orang yang hina dan pesakitan. Orang yang kaya pun dapat dengan sangat tiba-tiba menjadi miskin. Begitulah sebaliknya, orang yang beberapa bulan atau tahun lalu bukan “siapa-siapa”, bisa jadi kini sudah menjadi “orang hebat”.

Hal ini Allah SWT jelaskan dalam firman-Nya, “Katakanlah, Wahai Tuhan Yang Mempunyai Kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab [batas]’. “[QS. 3: 26-27].

Demikian pula dengan diri kita. Kita pun berputar yang mengalami pertumbuhan dari asalnya tidak ada menjadi ada dan kemudian kembali kepada-Nya. Dari anak-anak, remaja, dewasa dan menjadi tua. Allah SWT berfirman, “Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” [QS. 2: 28].

Dalam ayat lainnya dijelaskan, “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian [kamu dibiarkan hidup] supaya kamu sampai kepada masa [dewasa], kemudian [dibiarkan hidup lagi] sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. [Kami perbuat demikian] supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami-[nya].” [QS. 40: 67].

Itulah disebut sunnatullah. Semuanya berjalan dan berputar sesuai dengan kehendak Yang Kuasa, Allah SWT. Allah memberikan amanah kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Dan, Allah pula yang   mencabut amanah tersebut.

Dalam konteks ini, maka apa pun yang kita miliki dan bahkan diri kita adalah amanah kehidupan dari Allah. Kita harus menjaga dan menjalankan amanah tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan dan diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Dan semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.

Karenanya, janganlah kita terlena dengan segala apa yang kita miliki, terutama jabatan [kedudukan] dan harta kekayaan. Sebab, semua itu adalah cobaan dan amanat dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul [Muhammad] dan [juga] janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.” [QS. 8: 27]. Wallahu a’lam bis-shawab. ***

banner 336x280
Baca Juga:  Hadroh Ittihadul Qalbi bakal Tampil di Safari Dakwah KH Fikri Haikal MZ