Firman Allah Swt, “Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun dia berdoa, ‘Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku. Dan supaya aku dapat berbuat amal yang sahlih yang Engkau Ridhai ….” (QS. Al-Ahqaf [46]: 15).
DARI ayat di atas, tampak jelas bahwa Allah Swt memberikan petunjuk bahwa usia 40 tahun merupakan pijakan penting hidup manusia.
Usia 40 tahun adalah kesempurnaan kekuatan fisik dan mental seseorang. Dan keistimewaan usia 40 tahun akan dipaparkan sebagai berikut ini.
Setiap tahap perjalanan umur manusia, kedewasaan adalah muaranya. Dalam berbagai referensi, kedewasaan dan kematangan seseorang akan tercapai pada usia 40 tahun Allah Swt juga menyebutkan umur tersebut dengan jelas. Alhasil, usia 40 adalah usia istimewa. Usia yang mengundang tanya, “Ada apa dengan usia 40 tahun?”
Di usia 40 tahun Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Rasul (utusan) Allah. Demikian halnya dengan para nabi lainnya. Maka, tak heran jika usia 40 tahun menjadi tolok ukur kematangan usia seseorang.
Al-Qur’an telah memberikan perhatian secara khusus tentang salah satu fase dalam kehidupan kita, yaitu umur 40 tahun. Di dalamnya disebutkan bilangan tahun secara pasti, jelas dan tidak ada kesemaran. Kita tidak perlu mengira-ngira dengan menambah ataupun menguranginya.
Tentu bukan tanpa alasan dan juga tidak dilarang bagi kita untuk mencari tahu mengapa Allah menyebutnya secara jelas dan pasti. Apa sebenarnya yang ada pada umur 40 tahuh tersebut.
Rahasia apakah yang dapat kita temukan di angka itu? Hikmah dan pelajaran apa yang dapat kita ambil manfaatnya? Itulah beberapa pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita setelah membaca firman Allah tersebut di atas.
Imam Masruq berkata: ” Apabila salah seorang diantara kalian telah berurmur 40 tahun, hendaklah dia bersikap waspada terhadap Allah Swt.”
Al-A’masry meriwayatkan bahwa Ibrahim An-Nakha’i pernah berkata tentang para salaf: “Mereka mencari dunia, maka ketika sampai usia 40 tahun mereka pun mencari akhirat.”
Menurut ulama, ketika usia mencapai 40 tahun sejatinya itu bukan sekedar angka tetapi panggilan untuk lebih dekat kepada Allah Swt. Setelah berumur 40 tahun kurangilah 8 hal ini dan lakukanlah 8 hal lainnya.
1.Kurangilah makan dan perbanyaklah puasa
2.Kurangilah tidur dan perbanyaklah bangun di akhir sepertiga malam.
3.Kurangilah berbicara yang tidak jelas dan perbanyaklah dzikir dan beristighfar.
4.Kurangilah bermewah-mewahan dan perbanyaklah bersedekah.
5.Kurangilah bergaul dan perbanyaklah muhasabah.
6.Kurangilah mengeluh dan perbanyaklah bekerja dan berdoa.
7.Kurangilah aktivitas dunia dan perbanyaklah amalan akhirat.
8.Kurangilah bergantung kepada manusia tetapi berharaplah hanya kepada Allah Swt.
Umur Tidak Dapat Dipinjamkan
Nikmat umur sangat berbeda dengan nikmat-nikmat Allah yang lain. Contohnya harta, ia dapat kita usahakan agar bertambah jika kita merasa kurang, atau kita dapat memimjam kepada orang lain ketika tidak punya dan sangat membutuhkan.
Nikmat umur jauh berbeda tabiatnya dengan nikmat-nikmat yang lain. Ia akan senantiasa berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu dan bergantinya hari, bulan, serta tahun. Detik demi detik berjalan artinya umur selalu berkurang.
Cara Mensyukuri Nikmat Umur
- Memperbanyak amal saleh:
Melakukan ibadah tambahan seperti sholat sunnah dan membaca Al-Qur’an, bersedekah, serta membatu sesama. - Menggunakan waktu dengan bijak:
Waktu adalah bagaikan pedang, jika tidak digunakan dengan baik akan melukai pemiliknya. Manfaatkan waktu luang dan usia muda untuk kebaikan sebelum masa tua atau kematian.
Bagi pembaca yang sedang menyonsong umur 40 tahun atau pas 40 tahun, ataupun lebih dari 40 tahun mari kita mensyukuri dan memaknai nikmat umur. Wallahu a’lam bishshowab.
Referensi:
Abah Hadi, Keajaiban Umur 40 tahun, Arafah, 2012. Dan sumber lainnya.















