Pilkada untuk Memilih Pemimpin bukan Tampilkan Tokoh Agama

Oleh: Riswanda Imawan

Opini215 Dilihat
Banner IDwebhost

Penulis: Riswanda Imawan, Prodi: Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Mataram

BERBAGI News – Tokoh agama memiliki posisi unik di masyarakat. Mereka tidak hanya dihormati karena pengetahuan keagamaannya, tetapi juga karena dianggap sebagai panutan moral.

Kehadiran mereka dalam mendukung kandidat tertentu, sering kali menjadi sinyal bagi para pemilih untuk menentukan pilihannya. Kandidat yang didukung tokoh agama cenderung dianggap lebih “bernilai” secara moral dan sejalan dengan prinsip-prinsip agama yang dianut masyarakat.

Tokoh agama sering kali dijadikan roda utama dalam Pilkada, terutama di wilayah dengan masyarakat yang religius, seperti NTB.

Hal ini terjadi karena tokoh agama memiliki pengaruh besar dalam membentuk pandangan dan keputusan masyarakat, terutama para pemilih yang melihat agama sebagai bagian penting dari identitas dan nilai kehidupan mereka.

Pilkada pada tahun ini para paslon berbondong-bondong menemui para tokoh agama untuk mendapatkan dukungan atau suara yang lebih banyak dari para jamah tokoh agama tersebut.

Seperti contoh pada pilgub NTB 2024 paslon 1 Cagub Dr. Zulkieflimansyah secara terang-terangan mengeksplor berbagai aktifitasnya bersama Dr. Muhammad Zainul Majdi atau sering disapa TGB di media sosial seperti di Instagram, facebook dan lain sebagainya.

TGB yang merupakan salah satu tokoh agama di NTB, yang menduduki jabatan sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniah Islamiah (PBNWDI), Nahdlatul Wathan Diniah Islamiah (NWDI) yang merupakan salah satu ormas islam terbesar di NTB terlebih khusus di pulau Lombok yang mempunyai beribu-ribu jamaah

Selain paslon Cagub 1, paslon Cagub 3 pun Dr. Lalu Muhammad Iqbal pun tidak mau kalah melakukan hal yang serupa mendekati para tokoh agama ternama yang ada di NTB, di antara yang di dekati tokoh agama oleh paslon Cagub 3 yaitu Raden Tuan Guru Bajang Zainuddin Atsani yang juga merupakan sebagai salah satu tokoh agama ternama di NTB yang menduduki jabatan sebagai Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Nahdlatul Wathan (NW) yang juga merupakan salah satu ormas islam terbesar di NTB dan mempunyai beribu-ribu jamaah.

Menggunakan tokoh agama sebagai roda utama dalam Pilkada memiliki potensi untuk memperkuat koneksi dengan masyarakat, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati. Penyalahgunaan peran tokoh agama dapat merusak hubungan sosial dan moral komunitas.

Pilkada sebaiknya menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang benar-benar mengutamakan kepentingan rakyat, tanpa memanfaatkan isu agama sebagai alat politik. ***

banner 336x280
Baca Juga:  Asosiasi TV Desak Kominfo Awasi Konten Netflix Cs