Pandangan Anak Muda terhadap Politik: Antara Skeptisisme dan Harapan

Oleh: Putri Salsabila

Opini183 Dilihat
Banner IDwebhost

BERBAGI News – Anak muda memiliki peran yang signifikan dalam membentuk masa depan bangsa. Namun, ketika berbicara tentang pandangan mereka terhadap politik, kita sering menemukan dua kutub yang berseberangan: skeptisisme dan harapan.

Skeptisisme Anak Muda terhadap Politik

Skeptisisme anak muda terhadap politik muncul dari rasa kecewa terhadap praktik-praktik politik yang dianggap korup, tidak transparan, dan kurang berpihak pada kepentingan rakyat. Berbagai skandal, janji-janji yang tak terealisasi, serta ketidakhadiran solusi nyata terhadap masalah-masalah sosial membuat mereka kehilangan kepercayaan.

Bagi sebagian anak muda, politik tidak lebih dari sekadar panggung kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini tercermin dalam rendahnya partisipasi politik, baik dalam pemilu maupun dalam aktivitas sosial politik lainnya.

Namun, skeptisisme ini tidak selalu negatif. Dalam banyak kasus, sikap kritis anak muda justru menunjukkan kepedulian mereka terhadap keadilan dan integritas politik. Mereka ingin memastikan bahwa perubahan yang dilakukan bukan sekedar simbolis, namun benar-benar memberikan dampak positif.

Harapan Anak Muda terhadap Politik

Disisi lain, banyak anak muda yang tetap memandang politik sebagai alat untuk membawa perubahan. Mereka memandang bahwa melalui partisipasi aktif, baik sebagai pemilih, aktivis, atau bahkan calon pemimpin, mereka dapat mendorong transformasi sosial yang lebih baik.

Harapan ini sering kali didorong oleh munculnya tokoh-tokoh muda yang inspiratif, gerakan politik berbasis isu seperti lingkungan atau kesetaraan gender, serta keberhasilan kelompok masyarakat sipil dalam mengadvokasi kebijakan publik.

Kemajuan teknologi juga menjadi katalisator yang mengubah cara anak muda terlibat dalam politik. Media sosial menjadi ruang di mana mereka dapat menyuarakan aspirasi, membangun solidaritas, dan menuntut akuntabilitas dari para pemimpin.

Harapan ini memberi energi baru dalam politik, menunjukkan bahwa anak muda bukan hanya penonton, tetapi juga aktor perubahan.

Baca Juga:  Pengusaha Minta UU Penyiaran dan Telekomunikasi Harus Terintegrasi

Antara Skeptisisme dan Harapan

Kedua pandangan ini skeptisisme dan harapan sebenarnya saling melengkapi. Sikap skeptis menjaga anak muda tetap kritis dan tidak mudah terbuai oleh janji-janji kosong, sementara harapan mendorong mereka untuk terus berpartisipasi dan memperjuangkan perubahan.

Untuk menciptakan keseimbangan, diperlukan upaya dari berbagai pihak. Pemerintah dan partai politik harus membangun kepercayaan dengan menunjukkan integritas, transparansi, dan keberpihakan pada rakyat.

Disisi lain, anak muda perlu diberi ruang untuk belajar, berdialog, dan berkontribusi secara konstruktif dalam proses politik.

Pada akhirnya, anak muda adalah cerminan masa depan politik bangsa. Ketika skeptisisme dan harapan bertemu, di sanalah peluang untuk menciptakan sistem politik yang lebih baik dapat tumbuh.

banner 336x280